KRITIK SOSIAL PADA PUISI SAJAK PERTEMUAN MAHASISWA KARYA W.S RENDRA

Authors

  • Naufal Adam Kurniawan Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
  • Winda Setyawati Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
  • Fatimah Nurhayati Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, UHO
  • Sri Wahono Saptomo Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

DOI:

https://doi.org/10.36709/bastra.v8i4.253

Keywords:

kritik sosial, karya sastra, puisi

Abstract

Tujuan dari penulisan artikel ini menganalisis puisi sajak pertemuan mahasiswa karya WS. Rendra, serta peran fungsi sosial sastra dalam mengatasi kritik sosial yang ada di masyarakat. Metode penelitian yang digunakan untuk mengkaji teks puisi W.S Rendra adalah penelitian deskriptif kualitatif dimana pendekatan sastranya adalah sosiologis. Meskipun untuk informasi ada kutipan dari teks puisi sosio-kritis W.S Rendra. Dalam puisi Sajak Pertemuan Mahasiswa mengangkat masalah kurangnya transparansi antara pemerintah dengan rakyat kecil. Permasalahan antara pemerintah dan rakyat, terutama rakyat golongan kebawah sangat relevan yang terjadi di negara Indonesia. Terdapat kelebihan dalam puisi ini, WS Rendra mampu mempublikasikan permasalahan pemerintah sehingga masyarakat lebih terbuka dan siap bersuara. Puisi ini juga menyadarkan masyarakat bahwa masih banyak orang, khususnya pelajar, yang peduli dengan penderitaan mereka.

Tujuan dari penulisan artikel ini menganalisis puisi sajak pertemuan mahasiswa karya WS. Rendra, serta peran fungsi sosial sastra dalam mengatasi kritik sosial yang ada di masyarakat. Metode penelitian yang digunakan untuk mengkaji teks puisi W.S Rendra adalah penelitian deskriptif kualitatif dimana pendekatan sastranya adalah sosiologis. Meskipun untuk informasi ada kutipan dari teks puisi sosio-kritis W.S Rendra. Dalam puisi Sajak Pertemuan Mahasiswa mengangkat masalah kurangnya transparansi antara pemerintah dengan rakyat kecil. Permasalahan antara pemerintah dan rakyat, terutama rakyat golongan kebawah sangat relevan yang terjadi di negara Indonesia. Terdapat kelebihan dalam puisi ini, WS Rendra mampu mempublikasikan permasalahan pemerintah sehingga masyarakat lebih terbuka dan siap bersuara. Puisi ini juga menyadarkan masyarakat bahwa masih banyak orang, khususnya pelajar, yang peduli dengan penderitaan mereka.

 

References

Aminuddin. (2011). Pengantar apresiasi karya sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Ganie, T. N. (2015). Buku induk bahasa Indonesia: Pantun, puisi, syair, peribahasa, gurindam, dan majas.Yogyakarta: Araska.

Hermoyo, R. P. (2016). Analisis kritik sastra puisi ‘Surat Kepada Bunda: Tentang Calon Menantunya’ karya WS Rendra. Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan, 15(1), 44–53. Retrieved from http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/didaktis/article/view/40

Ismail, T. (1993). Tirani dan Benteng: Dua kumpulan puisi Taufiq Ismail. Jakarta: Yayasan Ananda.

Kadir, H. (2010). Analisis struktur puisi "Kita Adalah Pemilik Syah Republik Ini" karya Taufik Ismail. Jurnal Inovasi, 7(2), 33–51.

Kamagi, L. (2015). Nilai-nilai humaniora dalam antologi puisi "Blues Untuk Bonnie" karya WS Rendra. BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 14(1), 26–38. doi: https://doi.org/10.21009/BAHTERA.141.03

Krisna, A. A. P., & Qur’ani, H. B. (2021). Kritik sosial dalam puisi ‘Karangan Bunga’ karya Taufik Ismail. Jurnal Edukasi Khatulistiwa: Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia, 4(2), 109–119. Retrieved from https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpbsi/article/view/44480

Mahmud, K. K. (2011). Pengarang Dalam Karya Telaah Terbatas Atas Kehadiran Diri Pramoedya Ananta Toer Dalam Fiksi-Fiksinya Satu Tinjauan Estetika Sastra. Bandung: Unpad Jatinangor.

Musliah, S., Halimah, S. N., & Mustika, I. (2018). Sisi humanisme Tere Liye dalam novel ‘Rembulan Tenggelam Di Wajahmu'. Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia), 1(5), 681–90. Retrieved from https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/parole/article/view/969

Rendra, W. S. (1977). Sajak Pertemuan Mahasiswa.

Salamah, U. (2019). Gagasan WS Rendra tentang sistem pendidikan Indonesia: Resistensi terhadap sistem pendidikan kekuasaan Orde Baru. ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya, 2(1), 20–40. doi: https://doi.org/10.33503/alfabeta.v2i1.462

Sangidu. (2004). Penelitian sastra: Pendekatan, teori, metode, teknik, dan kiat. Yogyakarta: Unit Penerbitan Sastra Asia Barat UGM.

Semi, M. A. (2012). Metode penelitian sastra. Bandung: Angkasa.

Shadliy, H. (1983). Sosiologi untuk masyarakat Indonesia. Jakarta: Bina Aksara.

Soekanto, S. (2000). Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian kombinasi (mix methods). Bandung: Alfabeta.

Wahyuni, L. (2016). Pembentukan citra diri dalam puisi Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana karya KH. A. Mustofa Bisri. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya (e-Journal), 2(2), 187–194. Retrieved from https://ejournal.umm.ac.id/index.php/kembara/article/view/4003

Wiyatmi. (2013). Sosiologi sastra. Jakarta: Kanwa Publisher.

Downloads

Published

2023-10-20

How to Cite

Naufal Adam Kurniawan, Winda Setyawati, Fatimah Nurhayati, & Sri Wahono Saptomo. (2023). KRITIK SOSIAL PADA PUISI SAJAK PERTEMUAN MAHASISWA KARYA W.S RENDRA. Jurnal Bastra (Bahasa Dan Sastra), 8(4), 683–690. https://doi.org/10.36709/bastra.v8i4.253