KESANTUNAN BERBAHASA MAHASISWA DALAM PELAKSANAAN DISKUSI MATERI PERKULIAHAN

Authors

  • La Tike Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Halu Oleo
  • Harmin Universitas Halu Oleo

DOI:

https://doi.org/10.36709/bastra.v9i3.525

Keywords:

kesantunan, berbahasa, mahasiswa., kesantunan, berbahasa, mahasiswa.

Abstract

Penelitian ini membahas kesantunan berbahasa mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo dengan kajian sosiopragmatik. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan bentuk-bentuk kesantuann berbahasa, skala kesantunan berbahasa serta mendeskripsikan nilai-nilai karakter dalam kesantunan berbahasa. Penelitian ini  menggunakan metode deskriptif kualitatif.   Sumber data dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo. Hasil penelitian ini menunjukkan bentuk kesantunan berbahasa terdiri atas tuturan deklaratif, tuturan interogatif, dan tuturan imperatif. Skala kesantunan pada tuturan antar mahasiswa terdiri atas 3 maksim, yaitu maksim kebijaksanaan, maksim pemufakatan, dan maks im penghargaan; Kesantunan berbahasa mahasiswa Angkatan 2023 Jurusan Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo memiliki korelasi dengan nilai-nilai karakter. Wujud perilaku kesantunan berbahasa mahasiswa Angkatan 2023 Jurusan Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo dalam  berbahasa  saat  berkomunikasi  memunculkan  penanda-penanda  gramatikal di antaranya seringkalinya muncul mungkin dan barangkali dalam tuturan. Penggunaan bentuk-bentuk gramatikal tersebut seolah adanya ketidaktegasan untuk menunjukkan kesantunan dalam berbahasa. Latar belakang budaya menentukan karakter dalam bertutur. Ketidaktegasan atau ketidaklugasan dalam bertutur harus dibedakan dengan kesantunan berbahasa. Untuk itu diperlukan sebuah revolusi mental. Sejak usia dini perlu dibiasakan ketegasan dan kelugasan dalam bertutur sehingga ada perbedaan yang signifikan antara tuturan yang tidak tegas dengan perilaku santun dalam berbahasa.

References

Himawan, R. (2020). Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning dalam Pembelajaran BIPA di SMP. PROSIDING SAMASTA.

Kusmiatun, A. (2016). Mengenal BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) dan Pembelajarannya. Penerbit K-Media

Hamdiah, M. (2023). KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA ANTARA PENGAJAR BIPA DAN PEMELAJAR MADAGASKAR. Jurnal Ilmiah Bina Bahasa, 16(1), 63-73.

Hamdiah, M. (2022). Tindak Tutur Ekspresif Tokoh Dalam Dwilogi Novel Padang Bulan Dan Cinta Di Dalam Gelas Karya Andrea Hirata. Kode: Jurnal Bahasa, 11(1).

Mansyur, U. (2016). Inovasi Pembelajaran BIPA melalui Pendekatan Proses. Retorika: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 9(2), 158–163. https://doi.org/10.26858/retorika.v9i2.3806

Nisrina, D. (2019). Merancang Pembelajaran Membaca dan Menulis Untuk Pelajar BIPA Tingkat Madya Dengan Model Contextual Teaching And Learning. In Seminar Internasional Riksa Bahasa.

Ningrum, R. K., Waluyo, H. J., & Winarni, R. (2017). BIPA (Bahasa Indonesia Penutur Asing) sebagai upaya internasionalisasi universitas di seluruh indonesia. The 1st Education and Language International Conference Proceedings, 726–732. http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/ELIC/article/view/1294

Downloads

Published

2024-06-30

How to Cite

La Tike, & Harmin. (2024). KESANTUNAN BERBAHASA MAHASISWA DALAM PELAKSANAAN DISKUSI MATERI PERKULIAHAN . Jurnal Bastra (Bahasa Dan Sastra), 9(3), 541–553. https://doi.org/10.36709/bastra.v9i3.525