SASTRA LISAN: NILAI PENDIDIKAN DAN RELIGIUS PADA SUNAN GIRI
DOI:
https://doi.org/10.36709/bastra.v7i2.102Keywords:
nilai pendidikan, nilai religius, sastra lisanAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai pendidikan dan religius pada kisah Sunan Giri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah pernyataan-pernyataan yang ada dalam sastra lisan yang mengandung nilai pendidikan dan religius. Nilai pendidikan dalam sastra lisan islami ini terdapat empat bentuk, antara lain: (1) pentingnya menuntut ilmu, (2) meraih cita-cita, (3) menambah wawasan, dan (4) memiliki kecerdasan. Nilai religius dalam sastra lisan islami ini terdapat sebelas bentuk, antara lain: (1) menepati janji, (2) menyampaikan amanah, (3) berdoa kepada Tuhan YME, (4) pasrah dan berserah kepadaNya, (5) bersyukur, (6) rajin ibadah, (7) ikhlas, (8) tidak iri hati, (9) suka beramal, (10) tidak menyembah sesama, dan (11) bersabar. Terdapat nilai-nilai positif yang membawa perubahan pada masyarakat, dikarenakan dampak dari nilai pendidikan dan religius dalam sastra lisan islami Sunan Giri.
References
Astika, I Made., dan I Nyoman Yasa. 2014. Sastra Lisan: Teori dan Penerapannya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Anton & Marwati. 2015. Ungkapan Tradisional Dalam Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Bajo Di Pulau Balu Kabupaten Muna Barat. Jurnal Humanika No. 15, Vol. 3, Desember
Darman, Faradika. 2017. Realitas Sejarah dalam Sastra Lisan Kapata Perang Kapahaha Desa Morella, Pulau Ambon. Kapata Arkeologi Volume 13 Nomor 2, November 2017: 131—140.
Endraswara, Suwardi. 2013. Metodologi Penelitian Sastra. Jakarta: Buku Seru.
Marihandono, D. 2015. Memanfaatkan Karya Sastra Sebagai Sumber Sejarah. In Stella Rose (Ed.), Prosiding Sastra dan Solidaritas Bangsa (pp. 81—91). Ambon: Kantor Bahasa Maluku.
Murtasiroh, Aqidatul. 2003. Nilai-nilai Moral Dalam Manajemen Kalbu Tabloid Nurani Karya Abdullah Gymnastiar Edisi Juni—Desember 2002. Skripsi. Tidak diterbitkan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Supratno, Haris. 2010. Sosiologi Seni Wayang Sasak Lakon Dewi Rengganis dalam Konteks Perubahan Masyarakat di Lombok. Surabaya: Unesa University Press.
Udu, S. (2015). Eksistensi Sastra Lisan Bhanti-bhanti sebagai Ruang Negoisiasi Lokal dalam Kebudayaan Global. In Stella Rose (Ed.), Prosiding Sastra dan Solidaritas Bangsa (pp. 431—441). Ambon: Kantor Bahasa Maluku.
Zuhdi, S. (2015). Sastra Daerah sebagai Sumber Rekonstruksi Sejarah. In Firman A. D. (Ed.), Prosiding Pemertahanan Bahasa Daerah dalam Bingkai Keberagaman di Sulawesi Tenggara (pp. 53—62). Kendari: Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara.