BENTUK DAN FUNGSI MITOS BUJUK AGUNG DI BONDOWOSO (KAJIAN FOLKLOR)
DOI:
https://doi.org/10.36709/bastra.v7i2.120Keywords:
bentuk, bujuk agung, fungsi, folklor, mitosAbstract
Folklor merupakan sebagian kebudayaan suatu masyarakat yang tersebar dan diwariskan secara lisan dan turun temurun, oleh karena itu perlu diselamatkan dan dipelihara agar menjadi identitas budaya lokal daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi mitos Bujuk Agung di Bondowoso. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini ditemukan bentuk cerita dan fungsi mitos Bujuk Agung yang dikaji melalui teori Alan Dundes. Disimpulkan bahwa mitos Bujuk Agung dapat difungsikan sebagai: 1) sarana pendidikan, 2) sarana penebal perasaan solidaritas kolektifnya, 3) sarana pemberi sangsi sosial agar orang berperilaku baik atau memberi hukuman, dan 4) sarana kritik sosial terhadap ketidakadilan, hiburan, Mempertebal rasa percaya diri untuk mencari makna hidup dalam kehidupan.
References
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Dananjaya, James. 1991. Folklor Indonesia. Jakarta : PT Temprint
Yusanti, Elva. 2019. Fungsi Mitos Dalam Kehidupan Masyarakat Pulautemiang, Jambi. Jurnal TOTOBUANG, 7 (1): 171-181.
Hanif, Muhammad dan Zulianti. 2012. “Simbolisme Grebeg Suro di Kabupataen Ponorogo”. Jurnal Agastya 2(1); 36-51.
Koentjaraningrat. 1967. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta : Dian Rakyat
Moleong Lexy. J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Susanto, Hari. 1987. Mitos Menurut Pemikiran Mircea Elliade. Yogyakarta : Kanisius.
Purwadi. 2009. Folklor Jawa. Yogyakarta: Pura Pustaka.
Purwo. 2021. “Grebeg Suro Sebagai Aktualisasi Diri Masyarakat Ponorogo (Sebuah Kajian Etnografi di Ponorogo)”. Jurnal Eduscotech 2 (1); 24-42.
Susanto, Hari. 1987. Mitos Menurut Pemikiran Mircea Elliade. Yogyakarta : Kanisius.