ANTARA IKLAN & DAKWAH: REPRESENTASI POSTINGAN REELS RABBANI TENTANG KERUDUNG SYAR’I HINGGA ISU PELECEHAN SEKSUAL
DOI:
https://doi.org/10.36709/bastra.v8i4.233Keywords:
Rabbani, Iklan, Instagram, Analisis Semiotika John FiskeAbstract
Artikel ini mengevaluasi unggahan akun Instagram resmi Rabbani (@rabbaniprofesorkerudung) pada 25 Desember 2022 yang bertajuk “Re-Arise”. Sebagai tema promosi produk, Re-Arise memiliki pesan bahwa tindak pelecehan seksual yang marak terjadi belakangan tidak bisa dilepaskan dari keberadaan pakaian (terkhusus kerudung/hijab). Tak ayal, postingan Reels Rabbani tersebut menuai respon baik pro serta kontra. Di sisi lain, fitur Reels pada aplikasi Instagram kerapkali dimanfaatkan merek besar untuk melakukan promosi (marketing campaign). Sebagai salah satu strategi pemasaran, substansi dari kontroversi memang dibutuhkan oleh sebuah merek untuk meningkatkan popularitas produk yang ditawarkan. Re-Arise dapat dipahami sebagai sebuah tajuk promosi dengan pesan tersirat yang ditujukan pada konsumen Muslim Indonesia. Dalam artikel ini, unggahan tersebut dipahami sebagai suatu fenomena penandaan. Dengan menggunakan skema semiotik yang dipaparkan John Fiske, penelitian ini menjabarkan mengenai dimensi realitas (reality), representasi (representation), dan ideologi (ideology) dari unggahan Reels bertajuk Re-Arise yang diunggah pada akun Instagram resmi merek Rabbani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa video tersebut mempresentasikan bagaimana fenomena pelecehan seksual yang kerap terjadi dengan menampilkan hal-hal yang berkaitan. Pada level realitas, komunikasi dakwah disampaikan melalui kode gambar dan tulisan. Pada level representasi, komunikasi dakwah disampaikan melalui kode suara yang mengandung prespektif. Dan pada level ideologi, komunikasi dakwah disampaikan menggunakan ideologi agama Islam.
References
Astuti, S. I., Arso, S. P., & Wigati, P. A. (2015). Strategi Diferensiasi: Mencapai Keunggulan Kompetitif Yang Sustainable. Jurnal Bisnis Perspektif, 3, 103-111.
Affanda, A. R., & Atikurrahman, M. (2023). The Sacred Name On The Bottle: Perspektif Semiologi Saussurean dalam Kampanye Marketing Holywings Indonesia. Al-Mishbah: Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi, 18(2), 289-307.
Febriani, Gresnia Arela. (2022). Brand Hijab Rabbani Salahkan Korban Pelecehan Seks, Ini Kata Pegiat Perempuan. (n.d.). Diakses 7 Agustus 2023 https://wolipop.detik.com/hijab-update/d-6485090/brand-hijab-rabbani-salahkan-korban-pelecehan-seks-ini-kata-pegiat-perempuan
Rapitasari, D. (2016). Digital marketing berbasis aplikasi sebagai strategi meningkatkan kepuasan pelanggan. Cakrawala, 10(2), 107-112.
Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Konas Perempuan). (2021). Bayang-Bayang Stagnansi: Daya Pencegahan Dan Penanganan Berbanding Peningkatan Jumlah, Ragam Dan Kompleksitas Kekerasan Berbasis Gender Terhadap Perempuan. Diakses 7 Agustus 2023 https://komnasperempuan.go.id/download-file/816
Hakim, Fany N.R. (2023). Dear Rabbani, Sudah Enggak Zaman Salahkan Korban Pelecehan - Magdalene.co. (n.d.). Diakses 7 Agustus 2023 https://magdalene.co/story/kontroversi-iklan-rabbani-pelecehan-seksual/
Diani, P. S., & Wibowo, A. A. (2022). Analisis Semiotika John Fiske Dalam Iklan Marjan Tahun 2022. NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 9(10), 3633-3640.
Hidayatulloh, N. (2019). Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Pelecehan Seksual terhadap Perempuan. Semarang: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Walisongo.
Fiske, J. (2004). Cultural and Communication Studies. Jalasutra.
Fiske, J., & Hartley, J. (2004). Reading television. Routledge
Husna, I., & Hero, E. (2022). Analisis Semiotika Ferdinand De Sausures Makna Pesan Iklan Rokok A Mild Versi Langkah. Journal of Discourse and Media Research, 1(01), 44-59.
Kaloka, A. I., & Fitriawan, R. A. (2019). Komunikasi Dakwah Di Media Sosial (analisis Semiotika John Fiske Tentang Video One Minute Booster †œsabar†Pada Akun Instagram@ pemudahijrah). eProceedings of Management, 6(1).
Noor, M. (2022). Tabayyun. Kanwil Kemenag Kalsel. Diakses 8 Agustus 2023 https://kalsel.kemenag.go.id/opini/748/“Tabayyun”
Febrianti, F. H. (2013). Perbandingan Implementasi Advertising Campaign (Studi Dokumen tentang Perbandingan Implementasi Kampanye Coca Cola “Open Happiness” Versus Pepsi “Refresh Everything” Periode 2009–2011) (Doctoral dissertation, UAJY).
Heryanto, Ariel. (2006). Mata Pria. (n.d.). Diakses 8 Agustus 2023 https://arielheryanto.com/2016/03/04/mata-pria/
Bagaskara, Bima. (2022). Penjelasan Brand Rabbani soal Tudingan Salahkan Korban Pelecehan Seks. (n.d.). Diakses 9 Agustus 2023 https://www.detik.com/jabar/berita/d-6490314/penjelasan-brand-rabbani-soal-tudingan-salahkan-korban-pelecehan-seks
Prasetiyo, A. B. (2022). Gambaran Maskulinitas dalam Iklan Kopi Caffino di Instagram. Jurnal Communio: Jurnal Jurusan Ilmu Komunikasi, 11(1), 50-62.
Törrönen, J. (2002). Semiotic theory on qualitative interviewing using stimulus texts. Qualitative research, 2(3), 343-362.
Rohman, A. N., Rahman, D. N., & Zuhriyah, L. F. (2023). Pesan Dakwah pada Akun Instagram@ angger_sy Analisis: Semiotika John Fiske. Journal of Islamic Communication Studies, 1(1), 80-98.
Kris, B. (2011). Semiotika Visual. Yogyakarta: Jalasutra.
Suryawati, I. (2016). Jurnalistik suatu pengantar.
Rodman, R. (1997, January). And now an ideology from our sponsor: Musical style and semiosis in American television commercials. In College Music Symposium (Vol. 37, pp. 21-48). College Music Society.
Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Konas Perempuan). (2022). Perempuan dalam himpitan pandemi: Lonjakan kekerasan seksual, kekerasan siber, perkawinan anak, dan keterbatasan penanganan ditengah covid-19. Diakses 9 Agustus 2023 https://komnasperempuan.go.id/uploadedFiles/1463.1614929011.pdf
Tjiptono, F. (2008). Strategi pemasaran. Andi Offset.
